Informasi

Apa Saja Jenis Geotekstil Dan Fungsinya Yang Penting?

Jenis geotekstil dan fungsinya sangat penting dibahas apalagi untuk Anda yang ingin melakukan sebuah pekerjaan konstruksi. Geotekstil sendiri adalah sebuah lapisan sintetik yang memiliki kegunaan yang cocok untuk memperbaiki resapan di dalam tanah. 

Mungkin masih banyak yang belum paham mengenai jenis-jenis geotekstil tersebut. Namun perlu Anda perhatikan, penggunaan bahan ini harus pula dilakukan dengan hati-hati. Karena jika tidak, justru malah menghilangkan fungsinya. 

Jenis Geotekstil Dan Fungsinya

Jenis geotextile dibagi menjadi 2 yaitu woven dan juga non woven. Woven sendiri merupakan jenis geotekstil yang diproduksi dengan cara anyam, bentuknya menyerupai karung beras (bukan yang berbahan goni) dengan warna hitam sintetik. Bahan utamanya adalah Polypropylene yang menambahkan kemudahan saat pengaplikasian. 

Sedangkan dengan jenis satunya yaitu non woven, bahan tersebut tidak diproduksi dengan cara anyam. Bentuknya seperti karpet kain, dan inilah alasan mengapa banyak orang menyebutnya sebagai ‘karpet jalan’ karena mempunyai kemiripan. Bahan baku untuk membuat jenis ini dari Polyester dan juga Polypropylene. 

Meskipun secara bentuk dan bahan baku hampir serupa, namun ternyata keduanya memiliki fungsi geotextile yang berbeda. Nah, disinilah Anda harus benar-benar paham, jangan sampai salah paham hingga akhirnya terjadi kesalahan pada saat pengaplikasian. 

1. Fungsi Geotekstil Woven

Geotextile woven ini mempunyai fungsi yang cukup kompleks seperti untuk bahan stabilisasi tanah (biasanya tanah dasar lunak) supaya bagian tersebut bisa berlapis dan juga tidak mudah turun pada permukaannya karena sudah dilapisi oleh woven tersebut. 

Woven memiliki kuat tarik (tensile strength) yang lebih kuat apabila dibandingkan dengan jenis yang satunya. Kira-kira sekitar 2 kali lipat gramasi atau juga berat m2 yang serupa. 

2. Fungsi Geotekstil Non Woven

Nah, meskipun jenis tidak memiliki kuat sebaik woven, non woven tetap lebih banyak digunakan karena fungsinya yang beragam. 

Sebagai Pemisah atau Separasi

Pernah terpikiran bagaimana caranya memisahkan suatu bahan material dengan bahan yang lain supaya tidak tercampur? Ini dia, non woven berfungsi menjadi separasi atau pemisahan lapisan tanah supaya bercampur dengan material lain. Tentu saja jika tidak ada separasi, tanah di suatu daerah mungkin akan cepat rusak. 

Related Post

Sebagai Penyaring atau Filtrasi

Berikutnya, non woven mempunyai peran yang sangat bermanfaat untuk menghindari terbawanya partikel-partikel yang bersumber dari tanah pada aliran air. Jenis tersebut memiliki sifat permeabel (tembus air). Jadi dari fungsi ini, akan melewati bahan geotekstil lalu akan disaring supaya terpisah dari partikel tanah. 

Pada umumnya, pekerjaan drainase atau saluran air dibawah tanah sangat mengandalkan geotekstil non woven ini. 

Sebagai Stabilisator

Terakhir, fungsi dari geotekstil bisa disebut juga sebagai Reinforcement atau perkuatan. Sebagai contoh, jenis tersebut sangat sering digunakan untuk pekerjaan proyek timbunan tanah, perkuatan lereng supaya tidak terjadi longsor. 

Namun sayangnya fungsi tersebut sebenarnya masih menjadi perdebatan di dunia geoteknik karena metode kerja dari geotekstil tersebut menggunakan efek membran yang hanya akan mengandalkan kuat tarik. 

Jadi, kemungkinan akan terjadi penurunan timbunan di bagian yang masih besar. Kekuatan non woven ini tidak sebagin woven, jadi lebih memiliki sifat mudah mulur apabila terkena air sehingga dari hal tersebut sangat beresiko untuk dijadikan perkuatan lereng. 

3. Fungsi Lainnya

Eits… Masih ada fungsi lain yang perlu Anda pahami dari geotekstil. Geotekstil bisa menjadi bahan pengganti karung goni saat perawatan beton atau curing. Tentu saja bahan tersebut mampu mengantisipasi terjadinya retak saat pengeringan beton yang masih baru. 

Faktor-faktor Yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Geotekstil

Nah, berikut adalah beberapa hal yang sangat penting untuk Anda perhatikan jika ingin menggunakan geotekstil sebagai bahan material konstruksi Anda. 

  • Jenis geotekstil yang nantinya Anda gunakan
  • Adanya sifat hubungan regangan yang dibutuhkan supaya deformasi yang terjadi pada perkuatan konstruksi yang kecil
  • Sifat pembebanan diperlukan untuk perkuatan tanah lunak karena beban timbunan akan lebih besar dan juga membutuhkan perkuatan tensile
  • Hati-hati dengan kondisi lingkungan seperti perubahan cuaca, air laut, kondisi asam, dan juga mikro organisme seperti bakteri yang bisa mengecilkan kekuatan dari geotekstil
  • Bahan timbunan yang akan digunakan.

Seperti itulah beberapa jenis geotekstil dan fungsinya yang bisa Anda pahami di dalam artikel ini. Jangan lupa ikuti artikel menarik lainnya dari PEZMP3. Semoga bermanfaat dan terima kasih telah membaca.

Peter

Peter seorang yang hobi menulis. Khususnya tentang strategi SEO, bisnis teknologi hingga hal-hal umum yang menarik. Memiliki kemampuan bercerita yang membuat tulisannya terlihat hidup

Recent Posts

Kode Limbah B3 Cartridge Bekas: Tips Aman Kelola Limbah Berbahaya

Pernah berpikir ke mana cartridge bekas printer Anda berakhir? Mungkin terlihat sepele, hanya sepotong kecil…

19 jam ago

Cara Membangun PBN: 5 Tips dan Teknik Aman

Cara membangun PBN! Ini adalah rangkaian dari artikel sebelumnya. Kita tahu PBN—atau Private Blog Network—punya…

1 hari ago

Backlink Relevan – Manfaat + 5 Cara Mendapatkannya Terbaru

Backlink relevan adalah seperti “rekomendasi” dari teman dekat. Bedanya, ini terjadi di dunia digital, dan…

1 hari ago

Expired Domain – Manfaat + 5 Cara Terbaru Mencarinya

Expired domain—sebuah domain yang, sederhananya, terlupakan oleh pemiliknya. Domain ini tidak diperpanjang masa pakainya dan…

1 hari ago

Apa Itu Aged Domain – Klasifikasi dan Cara Mencarinya

Apa itu aged domain? Ini adalah domain tua. Setidaknya, berumur lebih dari satu tahun. Aged…

3 hari ago

Apa itu PBN Backlink – Cara Kerja + Strategi Terbaru

Tulisan ini akan mengupas secara tuntas, tentang; bagaimana bermain dengan apa itu PBN backlink! Walau…

3 hari ago