Sebagai calon jemaah yang bercita-cita ingin melangsungkan ibadah haji dalam waktu dekat, pahami terlebih dahulu apa beda haji reguler dan haji plus. Tentu seperti yang kita tahu, ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang mampu.
Namun pada kenyataanya, tidak semua orang bisa langsung berangkat haji karena ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, seperti biaya, waktu, dan kesiapan. Di Indonesia sendiri, ada dua jenis program haji yang bisa dipilih oleh calon jemaah, yaitu haji reguler dan haji plus (atau haji khusus).
Kedua program ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan, baik dari segi biaya, fasilitas, maupun prosesnya. Oleh karena itu, kami akan coba membahas secara lengkap apa saja perbedaan dari kedua layanan haji tersebut yang perlu diketahui oleh calon jemaah sebelum mendaftar.
Memiliki kesempatan untuk datang ke Tanah Suci melangsungkan ibadah haji merupakan impian semua umat Muslim. Meskipun secara fisik dan finansial mungkin mampu, namun ada banyak faktor yang perlu diperhatikan sebelum mendaftar haji. Untuk itu, simak penjelasan kami berikut ini terkait beda haji reguler dan haji plus yang bas menjadi pertimbangan Anda nantinya.
Salah satu perbedaan yang paling mencolok antara haji reguler dan haji plus adalah biayanya. Haji reguler memiliki biaya yang lebih murah dibandingkan dengan haji plus.
Biaya haji reguler untuk tahun 2023 adalah sekitar Rp 40 juta per orang, sedangkan biaya haji khusus berkisar antara Rp 150 juta sampai Rp 160 juta per orang. Biaya haji plus lebih mahal karena menyesuaikan dengan fasilitas dan layanan yang diberikan oleh penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK).
Beda haji reguler dan haji plus lainnya yang cukup signifikan adalah masa tunggu keberangkatan. Haji reguler memiliki masa tunggu yang sangat lama, yaitu antara 10 tahun sampai 30 tahun, tergantung dari jumlah pendaftar dan kuota haji di setiap wilayah. Sedangkan masa tunggu haji plus lebih singkat, yaitu antara 5 tahun sampai 7 tahun.
Beda haji reguler dan haji plus yang selanjutnya adalah penanggung jawab dari masing-masing program haji. Haji reguler adalah program haji yang diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Agama Republik Indonesia.
Jadi, semua aspek yang berkaitan dengan haji reguler, seperti transportasi, akomodasi, pemandu, dan lain-lain, ditangani oleh pemerintah. Calon jemaah haji reguler bisa langsung mendaftar di kantor Kementerian Agama setempat.
Sedangkan haji plus adalah program haji yang diselenggarakan oleh pihak swasta, yaitu PIHK. PIHK adalah perusahaan travel yang sudah mendapatkan izin resmi dari Kementerian Agama untuk menyelenggarakan ibadah haji khusus.
Beda haji reguler dan haji plus yang berikutnya adalah jarak hotel tempat menginap selama di tanah suci. Di dalam layanan haji reguler, biasanya mendapatkan hotel yang letaknya agak jauh dari Masjidil Haram, yaitu sekitar 2 km sampai 4 km.
Sedangkan haji plus biasanya mendapatkan hotel yang letaknya lebih dekat dengan Masjidil Haram, yaitu sekitar 500 m sampai 1 km. Hal ini karena PIHK memiliki akses lebih mudah untuk memesan hotel yang dekat dengan Masjidil Haram. Jadi, jemaah haji plus bisa lebih cepat dan nyaman untuk menuju Masjidil Haram.
Perbedaan lainnya adalah keterisian kamar selama di hotel. Haji reguler biasanya mendapatkan kamar yang berisi 5 orang, sesuai dengan persediaan hotel. Jemaah haji reguler tidak bisa memilih siapa yang akan menjadi teman sekamar, karena penempatannya ditentukan oleh pihak penyelenggara.
Berbeda dengan layanan haji plus biasanya mendapatkan kamar yang berisi 2 orang sampai 4 orang, sesuai dengan pilihan jemaah. Jemaah haji plus bisa memilih siapa yang akan menjadi teman sekamar, karena penempatannya ditentukan oleh PIHK. Hal ini bisa meningkatkan kenyamanan bagi jemaah haji plus, terutama jika ada kesamaan kebiasaan atau kebutuhan antara penghuni kamar.
Beda haji reguler dan haji plus yang keenam adalah penerbangan. Haji reguler biasanya mendapatkan penerbangan yang transit, yaitu harus berhenti di negara lain sebelum sampai ke Arab Saudi. Lalu untuk haji plus biasanya mendapatkan penerbangan yang langsung, yaitu tidak perlu berhenti di negara lain sebelum sampai ke Arab Saudi.
Beda haji reguler dan haji plus yang terakhir adalah layanan tenda di Arafah dan Mina. Seperti yang kita ketahui, Arafah dan Mina adalah dua tempat penting dalam ibadah haji, di mana jemaah harus bermalam di sana. Kedua layanan ini sama-sama mendapatkan tenda yang disediakan oleh pemerintah Arab Saudi, tetapi ada perbedaan dalam fasilitasnya.
Haji reguler biasanya mendapatkan tenda yang alasnya karpet biasa, tanpa pendingin ruangan. Jadi, jemaah haji harus menahan panas dan sesak di dalam tenda. Nah, kelebihan dari layanan haji plus biasanya mendapatkan tenda yang alasnya kasur, serta ada pendingin ruangan. Jadi, jemaah haji plus bisa merasakan suada yang lebih sejuk dan nyaman di dalam tenda.
Jadi, itulah beberapa hal dari beda haji reguler dan haji plus. Pada akhirnya, pilihan tergantung pada kemampuan dan kebutuhan masing-masing calon jemaah. Yang terpenting adalah niat dan kesiapan untuk menjalankan ibadah haji dengan sebaik-baiknya. Semoga seluruh urusan Anda terkait cara daftar haji dimudahkan oleh Allah SWT. Amin…
Kamu ingin mulai bisnis. Tapi, bisnis apa? Cafe? Jualan online? Hmm... Sudah banyak yang punya…
Pernah berpikir ke mana cartridge bekas printer Anda berakhir? Mungkin terlihat sepele, hanya sepotong kecil…
Cara membangun PBN! Ini adalah rangkaian dari artikel sebelumnya. Kita tahu PBN—atau Private Blog Network—punya…
Backlink relevan adalah seperti “rekomendasi” dari teman dekat. Bedanya, ini terjadi di dunia digital, dan…
Expired domain—sebuah domain yang, sederhananya, terlupakan oleh pemiliknya. Domain ini tidak diperpanjang masa pakainya dan…
Apa itu aged domain? Ini adalah domain tua. Setidaknya, berumur lebih dari satu tahun. Aged…