Bisnis

Strategi Pemasaran Produk 2023 – Panduan Efektif Meningkatkan Penjualan

Penting untuk memahami dampak dari strategi pemasaran produk. Di artikel ini, kita akan merangkum secara detail bagaimana hal ini dapat meningkatkan penjualan, dan memengaruhi kesuksesan dari produk Anda.

‘If You Fail to Plan, You Plan to Fail’ ucap Benjamin Franklin seorang tokoh terkenal asal Amerika Serikat. Pepatah tersebut memiliki arti ‘gagal merencanakan berarti merencanakan untuk gagal’. Pepatah ini juga yang menggambarkan mengapa begitu banyak bisnis dapat gulung tikar.

Mari kita bawa data statistik pendukungnya, Clayton Christensen seorang profesor di Harvard Business School menyebutkan ‘lebih dari 30.000 produk baru yang diluncurkan pertahunnya, dan 95% dari angka tersebut gagal’.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Nah, salah satu masalah terbesar yang dihadapi pemasar saat meluncurkan produk baru adalah ‘kurangnya persiapan’.

Lalu, apa yang dapat Anda lakukan untuk mengubah peluang yang menguntungkan? Meskipun tidak ada jaminan 100%, pemasaran produk yang tepat dapat meminimalisir faktor resiko dan membantu rancangan bisnis Anda.

Sebelum menyelam lebih dalam, kita perlu memahami hal dasar terlebih dahulu. 

Mulai dari…


Apa itu Pemasaran Produk?

Pemasaran produk (product marketing) adalah sebuah proses membawa produk baru ke pasar atau audiens target produk secara mendalam. Proses ini meliputi; tahap riset dan pengembangan, strategi peluncuran produk baru, bagaimana cara eksekusi suatu produk, hingga proses lainnya yang diperlukan.

Itulah tugas dari pemasaran produk terletak di pusat pemasaran, penjualan, dan produk.

Agar bekerja secara efektif, pemasaran produk membutuhkan strategi yang terencana dengan matang dan pemahaman yang mendalam terkait kebutuhan dan keinginan calon pelanggan. 

Selanjutnya, dengan menggunakan kata dan pesan yang tepat, Anda dapat menyampaikan dengan efektif keunggulan dari produk yang sedang diluncurkan, mendorong penjualan, hingga mengembangkan merk/bisnis Anda.

Baik Anda yang baru meluncurkan produk pertama, atau bahkan produk baru kesekian kalinya. Strategi pemasaran produk dapat memandu jalan untuk mencapai tujuan dari bisnis Anda.


Manfaat dari Pemasaran Produk

Manfaat paling utama dari pemasaran produk tentunya adalah PENINGKATAN PENJUALAN. Namun, dengan strategi yang siap dan solid, maka Anda bisa mendapatkan manfaat lebih dari itu.

Apa saja yang bisa Anda capai dari pemasaran produk yang siap?

Pertama, skenario terbaiknya Anda dapat memposisikan produk di target yang tepat tanpa mengeluarkan anggaran lebih untuk beriklan di media apapun.

Kedua, Anda bisa mendapatkan jawaban dari pertanyaan seperti; “Apa celah dari produk Anda yang perlu diisi?” dan “Bagaimana produk saya muncul dipermukaan di antara persaingan bisnis yang kompetitif?”.

Tak kalah penting, penerapan pemasaran produk dapat menguntungkan Anda dalam hal:

  • Peningkatan brand recognition dan awareness
  • Mampu menunjukkan fitur dan keunggulan unik dari produk yang ingin diluncurkan.
  • Peningkatan rasa kepercayaan dan loyal pelanggan untuk brand bisnis Anda.
  • Meningkatkan penjualan dan penghasilan
  • Meningkatkan keunggulan merk Anda di pasar kompetitif
  • Membantu Anda dalam menargetkan pasar yang tepat sehingga mampu menghasilkan prospek yang jelas
  • Mendapatkan wawasan terkait kebutuhan dan preferensi pelanggan
  • Berpeluang mendapatkan umpan balik dari audiens atau calon pelanggan
  • Meningkatkan pengalaman pelanggan secara keseluruhan
  • Membangun hubungan atau relasi dengan pemasar lain

Tak hanya itu, pemasaran jenis ini juga mampu membuka informasi baru tentang kompetitor Anda. Wawasan tentang kompetitor masih sering diabaikan oleh pemilik bisnis kecil.


8 Strategi Pemasaran Produk dan Kiatnya

Strategi pemasaran produk berfungsi memandu Anda dalam penempatan, penetapan harga, dan promos produk baru Anda. Mari kita bahas berbagai macam strategi yang dapat digunakan untuk menyukseskan peluncuran produk ke audiens yang tepat.

1. Riset Audiens Target dan Buyer Persona untuk Produk yang Dirancang

Pemasar produk memiliki peran utamanya, yaitu menentukan audiens target dan menciptakan buyer persona tergantung produk yang sedang diluncurkan. Karena, produk berbeda memiliki kemungkinan audiens target yang berbeda pula. Memahami cara riset target pasar yang tepat menjadi langkah pertama yang perlu Anda lakukan.

Hal yang perlu Anda dapatkan dari gambaran target audiens dan pelanggan meliputi:

  • Pahami kebutuhan calon pelanggan,
  • Tantangan yang dihadapi, dan
  • Poin dari masalah mereka.

Dari aspek-aspek di atas, Anda dapat menyesuaikannya pemasaran produk dengan target pelanggan dan persona-nya. Dengan cara ini produk dan pemasaran konten yang dibuat akan tersampaikan di audiens yang tepat.

2. Tentukan Positioning dan Pesan yang Membedakan Produk Anda

Setelah memahami siapa target audiens dan pelanggan, Anda perlu mengidentifikasi kebutuhan, tantangan, dan pain point (permasalahan) mereka. Dari sini, Anda dapat memikirkan ide bagaimana cara menyoroti produk Anda dalam mengatasi masalah yang target pelanggan Anda rasakan.

Tak perlu berlebihan dalam membedakan diri dari kompetitor. Karena pada dasarnya kompetitor juga ingin memenuhi kebutuhan target pelanggan yang sama dengan ‘cara’ yang mirip dengan merk/produk Anda.

Di sini kuncinya,

Untuk membedakan produk Anda ada pada positioning dan pesan yang akan sampai di mata dan telinga calon pelanggan. Memposisikan pesan menjawab kunci pertanyaan yang mungkin dimiliki calon pelanggan tentang produk Anda. Lalu, apa yang membuat produk Anda unik dan kemudian mengubah ‘jawaban’ tersebut menjadi point utama di balik strategi pemasaran produk Anda.

Ini menjadi tugas seorang pemasar produk. Memastikan pelanggan dan audiens Anda mengetahui jawaban tanpa perlu mencari-cari (atau beramsusi tentang) mereka.

Contoh pertanyaan yang harus Anda jawab untuk mengembangkan pemosisian dan penyampaian pesan produk Anda ke pelanggan:

  • Apa yang secara khusus membuat produk kami unik?
  • Mengapa produk kami lebih baik dari produk kompetitor?
  • Mengapa fitur produk kami ideal untuk audiens dan target pelanggan kami?
  • Apa yang dapat diperoleh pelanggan dari produk kami yang tidak akan didapatkan dari produk kompeitor?
  • Mengapa pelanggan harus percaya dan berinvestasi pada produk kami?

Setelah Anda mampu menjawab pertanyaan tersebut. Susun tanggapan ini menjadi satu pernyataan yang berdampak dan dapat dibagikan merangkap sebagai positioning dan pesan. Ini dia langkah yang perlu dilakukan:

  • Ubah jawaban atas pertanyaan positioning dan pesan menjadi elevator pitch.
  • Gunakan kata-kata tindakan untuk menarik pelanggan Anda
  • Pastikan nada pernyatan Anda menggambarkan gaya brand Anda
  • Fokus pada manfaat produk Anda secara keseluruhan (bukan hanya di fitur tertentu)

Catatan definisi:

Elevator pitch adalah istilah slang yang digunakan untuk menggambarkan penjelasan singkat yang merangkum ide tentang suatu produk, layanan, atau proyek. 

3. Padukan dengan Content Marketing yang Kuat

Apakah Anda pernah berfikir jenis produk Anda terlalu membosankan untuk menjalankan strategi content marketing? Tidak memberikan dampak untuk penjualan? Hal itu salah besar! dengan ide kreatif, Anda dapat membuat produk yang kurang menarik terdengar menyenangkan melalui sebuah konten.

Ya.. Di era digital konten masih menjadi rajanya. Tidak asing bukan dengan istilah ‘Content is King’?

Mari kita lampirkan contoh kasus dari merk Blentech (produsen blender asal California). Mendengar kata ‘blender’ mungkin bukan suatu objek yang menyenangkan untuk dijadikan konten. Namun, merk satu ini mampu menciptakan ide konten video YouTube menarik dengan konsep ‘Will it Blend?’.

Seperti namanya, produsen blender ini membuat video-video YouTube yang menampilkan produk mereka untuk menghancurkan beraneka macam barang. Unik dan menarik rasa ingin tahu para audiens.

Jika Anda bertanya, apakah konten marketing ini bekerja? 

Jawabannya YA sangat bekerja, seperti yang dikutip dari artikel marketinginsidergroup.com, konten ‘Will it Blend?’ menghasilkan peningkatan penjualan sebesar 700% selama tiga tahun pertama dan juga memiliki 850 rb subscriber di channel YouTube.

Blendtech hanya salah satu contoh, masih banyak jenis konten lainnya yang menarik di mata audiens dan calon pelanggan (ingat! tidak harus terlalu aneh). Berikut jenis-jenis konten yang dapat Anda sertakan di strategi konten marketing Anda:

  1. Konten Artikel Blog

Dapat dibilang bahwa website bisnis merupakan komponen penting dalam pemasaran digital. Website bisnis dapat menjadi tempat untuk menampilkan informasi bisnis lengkap, display produk, transaksi, hingga membagikan konten blog.

Masih banyak pemasar yang mengabaikan konten blog di website bisnis mereka. Padahal blog dapat menjadi sarana dalam strategi konten marketing. Pasalnya satu konten peringkat saja, mampu menarik ratusan hingga jutaan pembaca. 

Pada blog, selain membahas informasi yang dicari audiens, Anda juga dapat menyisipkan penjelasan tentang produk/jasa yang ditawarkan sebagai solusi. Ada banyak contoh blog bisnis yang berhasil menjangkau trafik organik tinggi sambil memperkenalkan produk mereka.

  1. Video

Seperti contoh di atas, konten video menjadi favorit banyak orang. Tak hanya di YouTube, Anda dapat memanfaatkan media sosial yang sedang populer di dunia, yaitu TikTok. 

  1. Content SEO

Bagi Anda melakukan promosi produk yang menggunakan website, maka SEO menjadi hal wajib yang dipahami. 

SEO adalah cara/strategi jangka panjang untuk mendorong website berada di halaman pertama mesin pencari. Seperti yang dikutip dari Garuda Website salah satu agensi penyedia jasa SEO. Konten menjadi hal wajib dalam prosesnya, dengan kata lain konten dan SEO saling berkaitan. Mulai dari copy writing, artikel blog, hingga konten produk dibutuhkan dalam proses ini. 

Artikel terkait: 

  • Cara Membuat Artikel SEO
  • Cara Membuat Judul Artikel yang Menarik
  1. Podcast
  2. Infografik
  3. Panduan yang dapat diunduh

Dari berbagai jenis konten yang ada, Anda perlu memastikan bahwa itu dikemas secara menarik. Ini dia kiatnya:

  • Tahap 1, cari tahu apa yang dibutuhkan pelanggan.
  • Tahap 2, dorong poin rasa sakit (masalah) mereka.
  • Tahap 3, hasut poin rasa sakit di dalam konten Anda.
  • Tahap 4, tawarkan solusi dari poin rasa sakit/masalah mereka.

Selama konten Anda sudah mencapai tahap keempat, maka perpaduan pemasaran produk dan strategi konten marketing Anda memiliki awal yang cukup kuat.

4. Susun Rancangan Peluncuran Produk

Faktanya, peluncuran produk baru tidak 100% selalu berjalan sesuai rencana. Hal ini juga yang menjadi motivasi pemasar untuk menginvestasikan waktu dalam strategi pemasaran produk yang jelas dan terperinci.

Related Post

Jadi, Anda perlu membuat rancangan peluncuran produk yang efektif, tepat waktu, dan sukses. Berikut tahapan yang patut dipertimbangakan:

Tahap Pra-launching

Pra-launching berfokus pada riset dan pengembangan. Pertimbangkan seperti apa industri Anda, siapa pelanggan Anda, dan apa keunggulan produk Anda yang tidak didapatkan dari produk kompetitor.

Di tahap ini juga membutuhkan pengujian beta yang luas dan memperhalus pengiriman pesan Anda ke audiens target Anda.

Tahap Launching Produk

Tahap ini adalah tentang menyampaikan pesan kepada audiens dengan tepat. Termasuk memiliki saluran terbaik untuk menjangkau target pasar Anda. 

Tahap Pasca Launching

Terakhir, pasca-launching mengharuskan Anda untuk mengevaluasi pekerjaan yang sudah dilakukan. Apakah itu bekerja sesuai target? Jika tidak, cari tahu mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Awal launching yang buruk bukan berarti kerugian. Penting untuk tidak kehilangan momentum selama pasca launching produk, pada akhirnya alihkan fokus Anda untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada.

5. Temukan atau Jadilah Influencer untuk Visibilitas Merk Anda

Seorang influencer memiliki audiens yang besar dan aktif berinteraksi. Dampak yang didapatkan dari influencer marketing ataupun endorse cukup nyata dalam peningkatan penjualan. Tak sedikit audiens yang loyal terhadap influencer yang mereka ikuti.

Anda dapat mencari melalui platform-platform terkenal, seperti Instagram, TikTok, YouTube hingga blog. Temukan influencer yang tepat untuk produk Anda untuk hasil yang lebih efektif.

Begini cara kerjanya…

  • Lakukan riset terhadap influencer yang ingin diajak kerjasama (mulai dari berapa banyak tayangan, pengikut, bahkan interaksi yang didapatkan dari postingan komersil influencer tersebut)
  • Masuk ke platform yang aktif mereka gunakan, contohnya Instagram dan hubungi kontak kerjasama yang biasanya tertera di link atau bio profil influencer.
  • Kontak melalui nomor atau bahkan Anda dapat membuat email endorsement untuk menjelaskan ide dan proyek kerjasama yang Anda tawarkan.
  • Jika sudah berhasil menghubungi influencer, maka buatlah kesepakatan sesuai diskusi yang dilakukan kedua belah pihak.

Ide bagusnya lagi, mulailah menjadi influencer. Di era sekarang, jika Anda mampu menghasilkan konten menarik dan mempengaruhi pembaca, baik dalam bentuk tulisan, video, dan foto. Maka Anda berpeluang menjadi influencer.

Sebagai titik awal, Anda dapat mulai konten video di TikTok. TikTok memiliki algoritma menarik, siapapun memiliki peluang untuk masuk ke FYP (For You Page). Ide-ide konten TikTok yang menarik dapat Anda baca di artikel PEZPM3 lainnya.

Baca juga: Ide Konten Instagram

6. Re-target Pelanggan Anda yang Sudah Ada

Mengapa perlu memasarkan ke basis pelanggan yang sudah ada (re-target pelanggan)? Padahal tujuan Anda adalah ingin mengembangkan bisnis bukan?

Pendekatan pelanggan baru adalah pendekatan yang banyak digunakan perusahaan-perusahaan pada umumnya. Namun, Anda akan sering menemukan pelanggan lama (repeat order) adalah sumber pendapatan yang besar bagi bisnis Anda.

Mari kita lihat contoh yang sudah dibahas pakar uang toptal.com, data berikut menunjukkan bagaimana retensi meningkatkan pendapatan di bawah ini:

sumber data

Ada beberapa alasan mengapa bisnis mungkin kesulittan mempertahankan pembeli, hal ini mungkin termasuk:

  • Customer service yang kurang memuaskan
  • Pembeli membatasi pengeluaran
  • Ada pesaing baru di pasar Anda
  • Tren baru sedang berkembang

Lalu, bagaimana penargetan ulang pelanggan yang sudah ada?

1. Buat Kampanye Iklan Khusus Pelanggan Lama

Fokuskan kampanye ini untuk menunjukkan loyalitas merk Anda dan kepuasan pelanggan. Tanyakan pada diri Anda, apa yang membuat pelanggan Anda melakukan repeat order? Contohnya, beri diskon atau kupon khusus untuk pelanggan lama.

2. Buat Kampanye Email Marketing untuk Re-target Pelanggan Lama

Menggunakan pembagian, buatlah kampanye yang berbeda untuk pelanggan yang belum membeli selama periode waktu tertentu (contohnya: dalam 1 bulan terakhir, dll.). Berikan penawaran yang menarik untuk mereka, berikut contoh email marketing penawaran produk untuk tingkatkan penjualan.

Pada akhirnya, strategi ini bertujuan untuk mengingatkan pelanggan mengapa mereka membeli produk Anda. Karena itu, tekankan pengalaman awal mereka dan nilai yang ditawarkan produk Anda.

7. Mengatasi Pain Point/Masalah Pelanggan

Sebagian besar, audiens mengharapkan bisnis yang mampu mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan mereka. 

Terdengar seperti pekerjaan yang sulit, bukan? Namun, yang perlu dipahami pemasar  adalah memahami pain point (masalah/tantangan) pelanggan dan mengatasinya dengan produk atau jasa bisnis Anda.

Pain point sangat penting untuk strategi marketing apa pun, tetapi masih sering diabaikan. Mengapa paint poin pelanggan sangat penting? Itu karena:

  • Membantu mendorong pelanggan untuk bertindak
  • Menciptakan rasa lega untuk pelanggan
  • Mengencangkan konversi funnel
  • Meningkatkan tingkat konversi

Bagaimana mengidentifikasi pain point (masalah/tantangan) pelanggan?

Jawabannya adalah dengan melakukan survei, ini adalah solusi paling efektif. Anda juga dapat mencoba analisis, dan bertanya di platform sosial media.

Pain poin pelanggan tidak berhenti dengan pembelian produk saja. Anda juga harus memiliki rencana ketika pelanggan mengalami kesulitan selama menggunakan produk/layanan. Contohnya seperti mendapatkan produk yang salah.

Dalam kasus ini, salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menawarkan obrolan langsung dengan customer service, atasi masalah dengan cepat, pastikan pelanggan puas dengan solusi yang ditawarkan. 

Baca artikel terkait: 10 Tugas Customer Service Online dan Gaji di Indonesia

8. Pertimbangkan Perubahan Struktur Harga Produk

Cara efektif lainnya untuk memposisikan ulang produk Anda adalah dengan melakukan perubahan struktur harga. Karena penetapan harga yang berbeda dapat memiliki dampak yang berbeda pula pada perilaku konsumen.

Perubahan struktur harga maksudnya adalah menurunkan, menaikkan, atau kampanye promosi eksklusif.

5 Contoh Pemasaran Produk dari Brand Besar di Dunia

Mari kita lihat, contoh strategi pemasaran produk nyata dari brand-brand ternama:

1. Apple

Apple merupakan brand yang menyediakan kebutuhan teknologi seperti smartphone hingga laptop. Selain rancangan produknya yang baik, Apple juga menampilkan fitur-fitur yang sangat berguna. 

Tetapi, pada pemasaran produknya Apple tidak hanya terfokus pada banyak fitur produk. Apple memasarkan keuntungan bagi pengguna.

Di sini, Apple tidak hanya mencantumkan fitur-fitur produk. Mereka menggunakan fitur-fitur tersebut untuk  memberi tahu konsumen seperti apa yang cocok untuk produk mana. Apple juga menceritakan sebuah narasu singkat menggunakan produknya dan mendorong orang untuk membeli.

2. Cola-Cola (Share a Coke with…)

Selanjutnya pemasaran produk brand Cola-Cola di tahun 2014, dengan konsep kampanye ‘Share a Coke’. Pada dasarnya, perusahaan ini mengganti label klasik Cola-Cola pada kemasannya, lalu digantikan dengan ‘Share a Coke with ____’. 

Pada tempat kosong itu, Cola-cola memasukkan 250 nama paling umum di berbagai negara. Lalu apa yang terjadi? Orang-orang bergegas mencari produk Cola-Cola yang bertuliskan nama mereka sendiri dan orang terdekat. Dari kampanye ini, Cola-Cola mengalami lonjakan penjualan. 

3. Mailchimp (All in One Marketing Platform)

Mailchimp di mulai dari platform email dan newsletter untuk kebutuhan bisnis. Namun, mereka melakukan re-brand menjadi “All in One Marketing Platform”.

Ketika team pemasaran produk Mailchimp menemukan bahwa pelanggan mereka menggunakan alatnya untuk mengembangkan bisnis. Hal inilah yang menjadi pendorong Mailchimp untuk membuat kampanye ‘Growing Businesses’.

Pada kampanye ini, mereka menyoroti bagaimana alatnya mampu membantu bisnis kecil berkembang. Di kampanye ini, mereka menawarkan paket all-in-one dengan harga yang terjangkau, yang memungkinkan pelanggan Mailchimp membuat kampanye marketing di multi-saluran dan menjuangkau lebih banyak audiens mereka.

4. Meta (Meta Blueprint)

Meta berhasil memojokkan sebagian besar pasar periklanan online. Tetapi terjun ke dunia periklanan bukan hal yang gampang. Terutama bagi pemilik bisnis kecil dan juga pemasar pemula dengan kemampuan advertising yang terbatas.

Sebagai contoh:

Pemula mungkin bertanya-tanya, Mengapa mereka tidak bisa memulai kampanye iklan di halaman Facebook/Instagram pribadi mereka?

Meta menjawab semuanya di Meta Blueprint’ melalui tutorial atau kursus secara gratis. Jawaban dari pertanyaan contoh tadi, Anda memerlukan halaman Facebook/Instagram bisnis untuk mulai beriklan. 

Di Meta Blueprint, membahas secara detail dan mencakup: 

  • Tips memilih target audiens
  • Rencana anggaran
  • Memilih variasi format iklan
  • Penempatan iklan
  • Cara membuat Instagram Ads atau Facebook Ads
  • Dll.

Panduan-panduan ini noasanya disajikan dalam bentuk video, intruksi lisan, infografik, dll. Secara keseluruhan, konten dari Blueprint membantu audiens baru dalam memaksimalkan platform meta.

Akhir Kata

Pemasaran produk adalah salah satu dari serangkaian strategi marketing. Ini juga yang menjadi proses di mana perusahaan membawa produk ke pasar. Menjadi pemasar produk, artinya Anda berada di pusat; marketing, penjualan, dan juga produk.

Baca juga: 35 Kata-Kata Jualan Online di WA (Makanan, Baju, Kosmetik)

Peter

Peter seorang yang hobi menulis. Khususnya tentang strategi SEO, bisnis teknologi hingga hal-hal umum yang menarik. Memiliki kemampuan bercerita yang membuat tulisannya terlihat hidup

Recent Posts

Kode Limbah B3 Cartridge Bekas: Tips Aman Kelola Limbah Berbahaya

Pernah berpikir ke mana cartridge bekas printer Anda berakhir? Mungkin terlihat sepele, hanya sepotong kecil…

11 jam ago

Cara Membangun PBN: 5 Tips dan Teknik Aman

Cara membangun PBN! Ini adalah rangkaian dari artikel sebelumnya. Kita tahu PBN—atau Private Blog Network—punya…

17 jam ago

Backlink Relevan – Manfaat + 5 Cara Mendapatkannya Terbaru

Backlink relevan adalah seperti “rekomendasi” dari teman dekat. Bedanya, ini terjadi di dunia digital, dan…

18 jam ago

Expired Domain – Manfaat + 5 Cara Terbaru Mencarinya

Expired domain—sebuah domain yang, sederhananya, terlupakan oleh pemiliknya. Domain ini tidak diperpanjang masa pakainya dan…

19 jam ago

Apa Itu Aged Domain – Klasifikasi dan Cara Mencarinya

Apa itu aged domain? Ini adalah domain tua. Setidaknya, berumur lebih dari satu tahun. Aged…

2 hari ago

Apa itu PBN Backlink – Cara Kerja + Strategi Terbaru

Tulisan ini akan mengupas secara tuntas, tentang; bagaimana bermain dengan apa itu PBN backlink! Walau…

3 hari ago